Jumat, 23 September 2011

Apakah Wirausaha perlu bakat, pendidikan tinggi dan keturunan?

Sudah menjadi pendapat umum bahwa berwirausaha/berbisnis harus mempunyai bakat khusus, harus ada jiwa bisnis, harus ada darah bisnis (keturunan berbisnis) dan harus disertai pendidikan yang tinggi jika ingin menjadi pebisnis yang sukses.
Jika melihat pengusaha sukses lantas orang langsung melihat bahwa salah satu faktor diatas sebagai penyebabnya.  “Pantas saja sianu menjadi pebisnis yang sukses, terang saja orang tuanya saja seorang pengusaha yang sukses”.  “Pantas saja sikakak menjadi pebisnis yang sukses, pendidikannya saja S2” atau kalimat lain seperti “Memang layak siabang sukses dalam berbisnis, dari kecil saja bakatnya sudah terlihat menjadi pebisnis karena sudah dapat mencari uang sendiri sejak kecil”.  Apakah pendapat umum ini benar ataukah hanya mencari pembenaran atas keberanian orang lain untuk bertindak sebagai seorang wirausahawan sementara yang mengucapkan kalimat tersebut tidak berani untuk menerima kegagalan dalam berwirausaha sehingga mengurungkan niatnya untuk terjun dalam kewirausahaan.
Menurut pendapat penulis pernyataan kedua lah yang paling tepat.  Karena tidak semua orang berani bermimpi besar, karena tidak semua orang berani bertindak keluar dari area aman (comfort zone) sehingga mencari cari alasan pembenaran atas ketidakberanian dirinya bahwa untuk menjadi seorang pengusaha memerlukan bakat, keturunan atau sekolah yang tinggi sebagai persyaratan untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses.  Semua alasan itu non sense, bullshit, dan tidak benar adanya.  Kabar baiknya adalah semua orang bisa menjadi seorang pengusaha dari keturunan apapun dia, dengan pendidikan serendah apapun dan meskipun dia tidak mempunya bakat karena seorang pengusaha bukan dilahirkan tetapi dilatih.

by : http://sondangsirait.multiply.com/journal/item/1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar